SELAMAT DATANG DI BLOG DIA

selamat datang

Popular Posts

Sabtu, 12 November 2011

Lestarikan Musik Daerah Sumsel

Hampir semua orang suka dengan musik. Musik sudah jadi bagian yang mendarah daging dalam kehidupan manusia. Beragam jenis musik hadir dalam kehidupan manusia yang siap dinikmati para pendengar setianya. Mulai dari hingar bingarnya musik rock, manisnya musik pop, mendayu-dayunya musik dangdut dan melayu, elegannya musik jazz, dan lain sebagainya. Begitu menggiurkannya apa yang di peroleh para musisi yang sukses meraup rupiah dari bermusik, membuat musik menjadi sebuah pilihan bagi banyak orang untuk menggantungkan hidupnya. Kita lihat betapa grup band dan penyanyi bermunculan silih berganti bak jamur di musim penghujan. Kehadiran yang satu tak jarang menyingkirkan eksistensi yang lainnya.
Ditengah hingar bingarnya industri musik tanah air saat ini, sekelompok orang masih mempertahankan idealisme mereka untuk tetap bertahan melestarikan musik daerahnya, termasuklah di Palembang dan sekitarnya. Banyak sekali musik lokal yang hadir di era modern seperti sekarang ini. Betapa indahnya alunan lagu Ya Saman yang dibawakan dengan baik oleh RM.Zulkifli atau Zoel dengan rentak irama melayu yang mampu menghipnotis kita untuk menggoyangkan kaki dan kepala. Bagaimana kita seolah terhanyut mengikuti arus sungai Musi dan anak-anaknya sewaktu mendengar alunan dawai gitar musik batanghari sembilan yang dibawakan oleh Sahilin, Mang Ris atau musisi batanghari lainnya. Tak ketinggalan pula musik lokal dengan lirik jenaka yang mampu membuat kita terpingkal-pingkal seperti lagu Wak Yeng yang dibawakan oleh Cipto Sekojo, lagu Kelakar Betok yang dibawakan oleh grup musik Ponjen. Atau betapa bangganya kita sebagai warga Palembang jika mendengar lagu Palembang Darussalam yang dibawakan oleh Victor Hutabarat. Dan banyak lagi musisi Sumatera Selatan yang selama ini konsen melestarikan musik lokal seperti Fahmi Sahab, Ican Pasmah, Tanjak Band, alm Carel Simon dan istrinya Hera, dan sejumlah musisi lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Mereka berjuang supaya musik Palembang dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Tetapi perjuangan para musisi lokal tersebut sepertinya masih sangat panjang untuk meraih semua itu. Kita lihat betapa generasi muda sekarang ini justru tidak banyak yang tidak mengenal nama-nama dan lagu-lagu yang saya sebutkan diatas. Mereka lebih bangga mengidolakan nama-nama besar di blantika musik tanah air seperti D’Masiv, Peterpan, Gigi, T2 dan sebagainya. Padahal kelangsungan musik daerah saat ini akan sangat tergantung pada generasi muda. Jika generasi muda terus-terusan acuh dan tidak mau mempelajari tentang musik khas daerah, maka keberadaan musik daerah kita bisa dipastikan tidak akan bertahan lama atau dengan kata lain tinggal menghitung waktu untuk menuju kepunahan…

Jumat, 11 November 2011

Mengenal Seni Budaya Kabupaten Halmahera Utara

Mengenal Seni Budaya Kabupaten Halmahera Utara
Indotoplist.com : Keanekaragaman seni budaya yang masih mengakar kuat di masyarakat adalah modal pariwisata yang potensial untuk dikembangkan. Misal: Tarian Cakalele adalah tarian perang yang saat ini lebih sering dipertunjukan untuk menyambut tamu agung yang datang ke daerah ini maupun untuk acara yang bersifat adat.
Mengenal  Seni Budaya Kabupaten Halmahera Utara
TARIAN CAKALELE,
Tarian Cakalele adalah tarian perang yang saat ini lebih sering dipertunjukan untuk menyambut tamu agung yang datang ke daerah ini maupun untuk acara yang bersifat adat. Para penari cakalele pria biasanya menggunakan parang dan salawaku sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan). Cakelele merupakan tarian tradisional khas Maluku.


TOKUWELA,
Merupakan pertunjukan tradisional rakyat yang membutuhkan lebih dari 20 orang pemain. Sambil diiringi lagu Tokuwela, pada pertunjukan ini para pemain laki-laki dan perempuan akan membentuk formasi saling berhadapan dan saling berpegangtangan sehingga dapat menopang seorang anak yang akan berjalan di atasnya. Pertunjukan ini biasanya dibawakan oleh suku Galela, Tobelo dan Loloda pada acara-acara tertentu.


MUSIK YANGERE,
Merupakan musik tradisional masyarakat Halmahera Utara. Musik ini dimainkan secara kelompok dengan menggunakan alat musik tradisional kaste (bass tradisional) dan jup (gitar berukuran kecil). Oleh masyarakat setempat musik Yangere biasanya dimainkan dalam rangka menyambut event tertentu dengan cara membawanya berkeliling dari rumah ke rumah.


TARIAN TIDETIDE,
Tidetide adalah tarian khas Halmahera Utara yang biasanya dipentaskan pada acara tertentu seperti pada pesta perkawinan adat atau pesta rakyat. Gerakan pada tarian Tidetide memiliki makna tertentu yang dapat diartikan sebagai bahasa pergaulan sehingga Tidetide juga dikenal sebagai tari pergaulan. Tarian ini dibawakan oleh kelompok penari pria dan wanita yang berjumlah 12 orang sambil diiringi tabuhan tifa, gong dan biola.
Mengenal  Seni Budaya Kabupaten Halmahera Utara
TARIAN DENGEDENGE,
Selain Tidetide, Halmahera Utara juga memiliki Dengedenge sebagai tarian pergaulan yang biasanya dibawakan oleh sekelompok penari pria dan wanita sambil diiringi nyanyian-nyanyian berupa syair pantun yang memiliki makna cinta dan harapan di masa depan. Tidak jarang tarian ini diakhiri dengan sebuah kesepakatan untuk menikah antara si penari pria dan wanita. Nyanyian pengiring Dengedenge dibawakan dengan cara saling berbalas-balasan.


MUSIK BAMBU HITADI,
Sesuai namanya, alat Musik Bambu Hitadi dibuat dari bambu dengan menggunakan pengaturan nada musik berdasarkan nada-nada yang dibutuhkan pada lagu yang diiringi. Musik Bambu Hitadi merupakan musik tradisional yang hanya terdapat di Halmahera Utara dengan pemain dan penyanyi berjumlah 15 orang.


MUSIK BAMBU TIUP,
Pertunjukan musik bambu tiup merupakan hiburan umum bagi masyarakat Halmahera Utara yang dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik bambu tiup terbuat dari bambu dan dibawakan oleh sekelompok pemain musik yang terdiri dari 20-30 orang. Berbeda dengan musik bambu hitadi, musik bambu tiup tidak membutuhkan penyanyi dan dapat dikolaborasikan dengan alat musik lain seperti seruling.


UPACARA ADAT HIBUALAMO,
Dilakukan untuk acara yang bersifat adat seperti pengukuhan seorang pemimpin adat. Upacara adat dimulai dengan arak-arakan keliling kota yang berakhir di Hibualamo. Pada arak-arakan ini sang pemimpin akan duduk di atas kursi kebesaran yang ditandu oleh 4-8 orang. Beragam kebudayaan daerah akan ditampilkan pada acara yang berpusat di rumah adat Hibualamo. Upacara ini biasanya diakhiri dengan acara makan bersama.
Mengenal  Seni Budaya Kabupaten Halmahera Utara
TARIAN GUMATERE,
Dimaksudkan untuk meminta petunjuk atas suatu persoalan ataupun fenomena alam yang sedang terjadi. Tarian ini dibawakan oleh 30 orang penari pria dan wanita. Penari pria menggunakan tombak dan pedang sedangkan penari wanita menggunakan lenso. Yang unik dari tarian ini adalah salah seorang penari akan menggunakan kain hitam, nyiru dan lilin untuk ritual meminta petunjuk atas suatu kejadian. Gumatere merupakan tarian tradisional rakyat Morotai.


BOBASO,
Bobase adalah permainan tradisional muda-mudi tempo dulu. Pada permainan yang dimainkan oleh 8 orang penari ini dilantunkan syair-syair bertemakan cinta dan juga harapan di masa depan. Permainan Bobaso diselingi dengan tarian yang gerakannya mengikuti irama musik yang sangat lambat dan bervariasi. Sebanyak 6 orang pemusik dengan menggunakan alat musik tifa, gong dan biola biasanya mengiringi tarian ini. Bobaso sepintas sangat mirip dengan tarian Dengedenge.


TARIAN LELEHE,
Tarian Lelehe dapat dibawakan oleh anak-anak maupun dewasa. Para penari biasanya menggunakan 2 alat dari bambu berukuran 2-3 meter sebagai perlengkapan tarian. Tarian ini dibawakan oleh seorang penari pria dan wanita. Tarian Lelehe merupakan tarian tradisional khas suku Tobelo dan biasanya dipertunjukan pada acara-acara adat, malam perkawinan dan acara pentas budaya.

BIMBINGAN SI KECIL UNTUK MENGENAL MUSIK

Bimbing Si Kecil untuk Mengenal Musik

1117344p
Musik memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan otak anak. Beberapa tahun lalu, Sciencedaily.com melansir berita, bahwa para peneliti yang bertempat di Kanada menemukan bukti bahwa kecerdasan anak yang belajar musik lebih berkembang ketimbang yang tidak. Penemuan yang tercatat dalam jurnal Brain ini menyatakan bahwa otak anak yang melatih kemampuan bermusik dapat merespons musik dengan cara yang berbeda ketimbang yang tak berlatih. Terlebih lagi, anak yang berlatih musik juga memiliki kapasitas memori lebih baik.
Beberapa waktu lalu, di acara Enfa A+ Adventure di Taman Anggrek, Addie MS, musisi dan konduktor, mengatakan bahwa orangtua memiliki peran penting dalam memberikan stimulasi musik kepada si kecil. Bermain musik, misalnya, merupakan stimulasi yang sangat sederhana dan bisa dilakukan setiap hari di rumah. Misal, menyanyi bersama anak agar anak mengenal nada dan berlatih berekspresi melalui lagu. Atau, membiarkan anak memainkan berbagai alat rumah tangga untuk menciptakan nada dan irama, seperti mengetuk panci, meja, atau galon. Walau terlihat sepele, tapi hal-hal semacam ini bisa menjadi sebuah stimulus untuk anak.
Menurut Addie, ada beberapa hal penting dalam membimbing anak bermain musik, antara lain;
  • Proses belajar harus dilakukan dalam kondisi yang nyaman dan gembira. Jangan dipaksa untuk berlatih. Percuma berlatih jika si anak tidak senang atau tidak memiliki minat.
  • Beri anak kebebasan untuk mengeksplorasi bunyi dari instrumen musik atau apa pun, asal tidak mengganggu lingkungan.
  • Orangtua perlu menyadari, bahwa keberhasilan sering hadir dalam langkah kecil, bukan dalam langkah besar. Jadi, biarkan si anak belajar setahap demi setahap. Ia tak perlu serta-merta langsung bisa membaca partitur dalam 1 kali latihan.
  • Saat anak memainkan nada sumbang, terus dukung ia. Jangan mempermalukannya dengan mengkritik di depan orang lain.
  • Ajak anak bernyanyi mengikuti lagu yang sedang diputar, atau mengikuti iramanya bahkan dengan menepuk tangan sesuai irama.
  • Buatkan konser kecil di rumah, bahkan jika anak hanya memainkan 1-2 lagu saja. Dalam “konser” ini, anak bisa memainkan instrumen musik, seperti piano, gitar, atau bertepuk tangan berirama atau bernyanyi bersama rekaman musik yang dimainkan (sing-along).
Berikut adalah beberapa rekomendasi musik untuk anak balita, yang kegiatan utamanya adalah bermain dan istirahat (sebelum tidur).
Bermain:
  • Trumpet Concerto in Eb Major (Haydn), [video][MP3]
  • Sonata for Two Pianos in D Major (W.A. Mozart), [video][MP3]
  • Violin Concerto no. 3 (W.A. Mozart), [video][MP3]
  • The Arrival of the Queen Sheba (Handel), [video][MP3]
  • Spring (The Four Seasons) (Vivaldi), [video]
  • Eine Kleine Nachtmusik (Mozart), [video]
  • Ah, vous dirai-je, Maman (Twinkle Twinkle Little Star) (W.A. Mozart), [video]
  • Syncopated Clock (Leroy Anderson), Golliwog’s Cakewalk (Debussy). [video]
Istirahat:
  • Canon in D (Pachelbel), [video]
  • Lullaby (Brahms), [video]
  • Claire de Lune (Debussy), [video]
  • Piano Concerto no. 5 (2nd movement) (L.V. Beethoven), [video]
  • Concerto for Flute and Harp (W.A. Mozart), [video]
  • Air on G String (J.S. Bach), Traumerei (Schumann), [video]
  • Meditation (Massenet), Greensleves (V. Williams). [video]

LAGU ANAK DILIBAS LAGU ASMARA

Lagu Anak Dilibas Syair Asmara PDF Cetak E-mail
Kamis, 10 Juni 2010 18:14
Di layar kaca sering kali kita lihat berbagai acara yang mengusung dunia anak-anak sebagai pilihan menu utama. Berbagai kontes dan lomba penyanyi anak bermunculan di banyak stasiun televisi. Setiap anak dari penjuru Nusantara yang terpilih berlomba-lomba mengeluarkan kemampuan terbaik dalam berolah vokal. Terkadang, ambitus suara yang muncul kerap kali sumbang atau mimik yang kurang dapat menghayati tema lagu yang dilantunkan. Kalaupun keduanya dapat diekspresikan dengan baik, toh, pada akhirnya menjadi aneh karena yang melagukan anak-anak. Kenapa demikian?
Jawabannya simpel karena syair lagu yang dibawakan senantiasa bertemakan cinta dan asmara sehingga memosisikan anak-anak dalam satu ruang yang penuh keterbatasan.
Di tahun 1980-an banyak penyanyi anak-anak yang cukup terkenal seperti Adi Bing Slamet, Ira Maya Sopha. Tahun 1990-an, penyanyi seperti Cikita Meydi, Eno Lerian, Leoni, Dea Ananda, dan banyak lagi yang kesemuanya memberi ikon masa kanak-kanak yang khas lewat lagunya tentang persahabatan, pendidikan, kasih sayang ibu, sebuah harapan dan cita-cita layaknya syair lagu Joshua yang berangan menjadi seorang Habibie, atau banyak hal tentang semangat militansi dunia anak. Kini, ke mana tema-tema lagu anak tersebut? Kasihan, jangan-jangan anak-anak telah kehilangan dunianya.
Wanita racun dunia merupakan sepenggal syair yang saat itu mengisi ruang acara pentas penyanyi cilik di salah satu stasiun televisi terkemuka. Bagaimana apabila kalimat tersebut diterjemahkan ke dalam dunia anak-anak yang notabene berada dalam masa transisi, dunia tanpa filter, lugu dan apa adanya?
Musik ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, secara psikologis, musik dapat membawa peran yang positif dalam pembentukan mental dan perilaku. Misalnya, musik klasik yang senantiasa digunakan sebagai sarana terapi oleh banyak ibu hamil atau musik gamelan yang pada banyak tempat dipercaya sebagai sarana yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya lihat upacara di Bali, Jawa.
Di sisi yang berbeda terkadang musik justru dapat mengonstruksi mental, perilaku, dan sikap ke dalam sebuah ruang yang terisolasi, asing, aneh, bahkan cenderung indoktrinatif dan intervensial.
Simak saja banyak pemuda yang kehilangan jati diri dan mengubah penampilannya karena mendengar jenis aliran musik tertentu, atau seseorang yang nekat mengakhiri nyawa karena terinspirasi beberapa lagu aneh lihat efek lagu Marylin Manson di tahun 1990-an dan banyak hal lainnya.
Oleh karena itu, musik juga ibarat bahasa. Di dalamnya mengandung berbagai alunan kata yang penuh muatan pesan. Apabila disuarakan oleh orang yang pas, pesan dapat tersampaikan dengan baik dan komunikatif terlepas dari implikasi baik dan buruknya. Apabila tidak, layaknya seorang dalang wayang Jawa yang nekat pentas di permukiman masyarakat Papua, terlihat aneh dengan bahasa yang membingungkan. Begitu pula dengan musik di dunia anak-anak kita saat ini. Mereka harus bersuara, tetapi yang disuarakan bukan lagi dari hati yang mewakili mereka, bukan lagi tema-tema dunianya yang dibawa. Mereka harus bernyanyi tetapi bukan lagi bertema pendidikan, persahabatan, cita-cita, kasih sayang ibu, tapi bertema asmara dan cinta-cintaan. Kini, mereka hanya menjadi semacam wadah yang dieksploitasi sedemikian rupa guna memenuhi tuntutan materi. Soal materi
Patut kita sadari, membiarkan anak-anak membawakan lagu-lagu bertema asmara dan cinta-cintaan akan membawa banyak konsekuensi logis bagi mereka. Pertama, jangkauan (ambitus) vokal anak-anak tentu sangat berbeda dengan orang dewasa. Akibatnya, ketika mereka membawakan lagu asmara atau cinta-cintaan yang notabene lagu orang dewasa, suara mereka akan cenderung sumbang karena tidak mampu menjangkau nada tinggi atau rendah dengan baik sehingga terkesan dipaksakan.
Kedua, belum atau bahkan tidak akan mampu dalam menghayati tema lagu yang dibawakan karena mereka belum pernah mengalami masa dewasa dengan mengenal apa yang namanya asmara dan cinta-cintaan.
Lebih parahnya, apabila mereka dapat menghayati dan mengerti arti tema lagu asmara yang mereka nyanyikan, tidakkah mereka beranjak dewasa sebelum waktunya?
Beberapa waktu yang lalu muncul berita tentang pelecehan seksual oleh seorang siswa SMP terhadap teman sebayanya. Seorang anak SMA yang nekat mengakhiri hidup karena tidak lulus ujian atau bahkan karena diputus oleh kekasihnya. Ada juga perbuatan mesum salah seorang siswa SMP yang terekam kamera telepon seluler. Alih-alih atas dasar kredo cinta, seorang anak SMP rela menikah dengan orang yang layak menjadi kakeknya. Entah apa yang ada dalam benak anak-anak masa kini? Mungkinkah hal itu dapat dipandang sebagai sebuah era di mana cekaknya mentalitas berpikir dunia anak menjadi tren? Atau tidakkah salah satu penyebabnya juga karena persoalan sepele di atas, yakni masalah penempatan musik?
Memang terlalu dini menyangkutpautkan persoalan itu dengan realitas musik bertema asmara dan cinta-cintaan dalam dunia anak- anak. Setiap orang dapat melagukannya dengan ekspresi dan pembawaan masing-masing, terlebih untuk kepentingan materi. Musik dapat digubah menjadi alat yang mampu mendatangkan timbunan rupiah yang terkadang lebih penting dari efektivitas musik itu sendiri. Akan tetapi, jangan hanya persoalan materi kita akan mengorbankan dan menghilangkan sebuah masa. Masa di mana penuh imajinasi, canda tawa, keluguan, dan apa adanya, yakni masa anak-anak.
Di sini sama sekali tidak ada maksud untuk menyalahkan musik. Hal ini karena pada dasarnya musik adalah benda mati yang akan hidup ketika manusia membutuhkannya. Bukan juga hendak menyalahkan anak- anak yang beranjak dewasa sebelum waktunya karena melagukan sebuah musik. Namun, sudah selayaknya kita kembalikan sebuah masa bagi anak- anak yang kini telah hilang dengan menempatkan musik pada koridor dan ruang yang semestin

MUSIK MENCERDASKAN


Musik Mencerdaskan Bukan Hanya Mozart

Musik Mencerdaskan Bukan Hanya Mozart

Musik bukan hanya berpengaruh pada kecerdasaan anak tapi juga memiliki dampak psikologis. Bukan hanya musik klasik karya Mozart, namun stimulasi dari jenis-jenis musik lainnnya juga diperlukan.
Dibandingkan dengan anak seusianya, kemampuan rata-rata Nilam (6 bulan), anak dari Melati (30 tahun), terlihat jauh lebih baik. Ketika berusia dua bulan, Nilam sudah bisa tertawa terbahak-bahak. Bahkan, ketika umurnya menginjak empat bulan, Nilam sudah bisa bersalaman.

Ketika hamil, Melati pernah membaca artikel bahwa musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart bisa membuat otak kanan janin dalam kandungan berkembang lebih baik. Paparan musik klasik itu, disebutkan dapat meningkatkan kemampuan afektif si anak, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan pengelolaan rasa, emosi, sikap, penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek.

Terpengaruh oleh artikel tersebut, Melati lalu berusaha untuk selalu mendengarkan musik klasik selama masa kehamilannnya. Untunglah, musik yang buat banyak orang terasa berat dan membosankan itu, bukanlah jenis musik yang asing ditelinganya, apalagi membosankan.

Mendengarkan musik klasik, mungkin juga banyak dilakukan wanita hamil. Musik klasik karya Mozart adalah pilihan yang paling banyak diambil. Beberapa penelitian diluar negeri menyatakan, pemberian stimulasi dengan terapi musik klasik paling efektif diterapkan sejak bayi masih dalam kandungan. Penelitian itu meyakini bahwa pada usia kandungan diatas 8 minggu, otak janin bayi mulai berfungsi, dan pendengaran merupakan panca indera paling sederhana yang sudah biasa dirangsang.

Dr.Kuei Pin Yeo, President Director Yayasan dan Sekolah Musik Jakarta, menuturkan bahwa peran musik memang sangat besar untuk merangsang perkembangan otak anak. “Efeknya dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak, yaitu kemampuan untuk mengenali atau menafsirkan lingkungannnya dalam bentuk bahasa, memori dan visual, “ jelasnya.

Menurutnya, musik klasik dianggap paling baik memberi rangsangan pendengaran janin dalam kandungan, karena irama musik klasik memiliki frekuensi yang bervariasi dengan mengeluarkan nada-nada yang indah. ”Musik klasik memiliki metode dan memiliki jenjang. Berbeda dengan musik lain, “ ungkapnya.

Yeo menambahkan musik juga bagus untuk mengelola emosional anak.”misal, jika didengarkan musik lembut maka anak akan tenang, kalau musik yang riang anak pun akan terlihat gembira,” jelasnya. Anak yang sejak dalam kandungan telah bisa diperdengarkan alunan musik biasanya dalam masa pertumbuhannnya nanti, anak itu dapat dengan mudah beradaptasi dan belajar musik.

Selain itu, menurut Yeo, efek dari musik, juga bisa dirasakan anak yang belajar alat musik. “ dengan belajar salah satu alat musik kemampuan motorik tangan anak akan terasah, ujar pemilik yayasan musik ini. Bahkan berdasarkan pemantauan Yeo terhadap anak didiknya, tidak ada anak didiknya yang memiliki nilai buruk disekolah. “Jarang sekali anak didik saya yang baik dalam bidang musik, tapi buruk dalam pelajaran sekolah. Yang ada nilai mereka baik dimusik juga disekolah,” ungkapnya.

Sedangkan psikilog dari Universitas Indonesia, Dra. Linda Primana, MSi, menuturkan bahwa musik bukan hanya berpengaruh pada kecerdasaan anak tapi memiliki dampak psikologis bagi yang mendengarnya. “Musik mampu meningkatkan pertumbuhan otak anak, karena musik merangsang pertumbuhan sel otak. Musik bisa membuat kita menjadi rileks dan riang, yang merupakan emosi positif. Emosi positif inilah yang membuat fungsi berfikir seseorang menjadi maksimal. Jangankan untuk anak, kita yang sudah dewasa saja bisa tenang saat mendengarkan, “ ujarnya.

Musik juga bermanfaat untuk mengurangi stress, depresi dan kecemasan. Musik juga baik untuk relaksasi, mengaktifkan tubuh, meningkatkan daya ingat dan kesedaran. “Contohnya, bila kita mendengarkan musik yang riang maka suasana hati kita juga akan riang.

Menurut Linda, pemberian stimulasi dengan terapi musik pada anak paling efektif diterapkan sejak anak dalam masa kandungan hingga anak mencapai usia 3 tahun. Karena selama periode ini otak anak mengalami pertumbuhan pesat. Pilihlah waktu yang sama setiap harinya dengan durasi sekitar 30 menit. Sebaiknya lakukan saat janin atau anak terjaga agar Ia bisa menyimak rangsangan suara secara aktif. “Dengan begitu, daya ingatnya juga ikut terangsang dan bertambah kuat,” terang Linda. Terapi musik pada anak juga dapat mengurangi gangguan disleksia, autisme, serta gangguan psikologis lainnya.

Upaya memberikan rangsangan atau stimulasi pada otak anak, menurut Linda harus terus diberikan setelah anak lahir dan dalam masa pertumbuhan. Memberikan terapi musik yang berefek pada kecerdasan anak hanya salah satu faktor saja. “ketika anak lahir, jenis rangsangan yang diberikan tidak hanya suara, tapi lebih beragam lagi. Seperti rangsangan untuk mengenal warna dan benda-benda yang ada disekitarnya, yang efeknya sangat baik untuk melatih kecerdasan dan kepribadian anak,” paparnya.

Ketika anak berusia dua tahun, biasanya anak mulai banyak bertanya. Tidak sedikit orang tua yang menangggapi gempuran keingintahuan anak dengan memberikan jawaban singkat, bahkan berusaha menghentikan pertanyaan anak. Padahal justru pada masa itulah, seharusnya orang tua berusaha merangsang anak dengan obrolan yang bisa terus memancing obrolan yang bisa mendidik anak. “Ini juga tahap pembelajaran yang sangat baik untuk perkembangan otak anak,”ujarnya.
Linda pun berpendapat bahwa sebenarnya semua jenis musik dapat didengarkan oleh ibu hamil, karena yang terpenting musik yang didengarkan dapat menyenagkan hati si ibu, yang secara otomatis juga kepada anaknya. “ pada saat itu anak tidak mengangggap musik sebagai suatu irama, seperti kita mendengarkan musik, tapi hanya sebagai suatu getaran suara yang membuat ia lebih peka terhadap getaran tersebut,” ujarnya.

Hanya saja sejauh ini, lanjut Linda, penelitian yang ada baru mengungkapkan bahwa musik klasik adalah musik terbaik yang memiliki pengaruh pada kecerdasan anak. “Menurut saya, musik yang lain juga bisa mempengaruhi kecerdasan anak. Tapi sayangnya belum ada yang meneliti apakah musik pop, jazz atau tradisional memiliki pengaruh pada kecerdasan anak,” jelasnya. Pada intinya, berbagai getaran yang teratur dan enak didengar akan merangsang indera pendengaran anak dengan baik. “Hanya saja apakah anak yang tidak mendengarkan musik klasik, akan tidak sebaik anak yang didengarkan musik klasik? Sejauh ini belum diketahui pasti,” ungkapnya.

Menurut Linda, musik juga berfungsi sebagai terapi. “Oleh karena itu kalau orang tua mau memanfaatkan fungsi musik sebagai terapi dirumah, selain hasilnya akan sangat bagus bagi perkembangan anak, termasuk dalam hal konsentrasi, bisa juga membuat atmosfer rumah lebih bersemangat tapi semuanya tergantung dari musik yang dipasang,”tuturnya. Linda mengaku secara teratur memutar musik untuk didengar keluarganya setiap pagi dirumahnya. “Berdasarkan hasil penelitian yang pernah saya baca, mendengarkan musik di pagi hari akan meningkatkan daya konsentrasi siapapun yang mendengarkan” jelasnya. Namun, Linda menyayangkan, di Indonesia khususnya, musik tidak banyak dilibatkan dalam kurikulum sekolah, bahkan kerap kali dipandang remeh.

Dr. Djohan Salim, seorang terapis musik, berpendapat, mitos memperdengarkan musik klasik khususnya Mozart pada anak sejak dini dapat meningkatkan kecerdasan, belum terbukti keabsahannnya. “Kemungkinan, psikolog Don Campbell yang pertama kali mendengung mitos ini hanya mengaitkan kecerdasan dengan kemampuan matematika. Karena pada musik barat, khususnya musik klasik, menggunakan spesial temporal yang merupakan bagian dari ilmu eksak,” ucapnya.

Djohan menambahkan, kalaupun ada penelitian yang membuktikan musik klasik dapat meningkatkan aktivitas saraf-saraf otak sangatlah bersifat individual. Kemungkinan anak-anak tersebut mengalami perasaan rileks saat mendengarkan musik klasik, namun ada pula yang tidak atau justru merasa stres. “Umumnya, jika suasana psikis seorang bayi, maka ia dapat menerima informasi dengan baik meski tidak mendengarkan musik klasik,” katanya.

Musik tidak diciptakan untuk menyengsarakan reseptornya, lanjut Djohan, penilaian serta fungsi aliran musik berpeluang pada pendengarannya .”Kita harus lebih kritis, mengapa musik klasik membuat anak pintar ? Mengapa harus karya Mozart? Bagimana dengan efek musik lain? mengapa musik Indonesia tidak membuat anak pintar? padahal lebih mudah dipahami?,” katanya.

Djohan juga mempertanyakan keistimewaan panjang frekuensi musik Mozart sehingga dapat menembus perut kulit ibu hamil hingga ke telinga janin. “Padahal, setiap musik memiliki elemen dasar yaitu pitch (frekuensi suara), tempo, timbre (warna suara), dan dinamika. Lalu apa yang membedakan musik Mozart dengan musik yang lainnya?” Djohan menambahkan.

Djohan menjelaskan, musik sebagai terapi adalah musik yang dipakai sebagai media untuk mempengaruhi psikologi manusia. Dan manusia adalah makhluk yang amat kompleks, sehinggga musik terapi seharusnya dibuat berdasarkan kebutuhan perindividu. “Selain itu, kita harusnya menyadari bahwa janin sudah memiliki musiknya sendiri saat didalam kandungan,“ katanya. Musik bagi janin itu, menurut pengajar Institut Seni Indonesia, Yogyakarta ini adalah detak jantung ibu yang terdengar oleh bayi.

Menurutnya, detak jantung memiliki keempat elemen dasar dari terciptanya suatu musik. Mulai dari pitch, tempo, timbre, hingga dinamika. “ Keempat elemen itulah yang kemudian terinternalisasi dalam diri janin. Dan selama ditujukan untuk terapi, maka harus dibuat berdasarkan kenyamanan individual. Itu artinya, bisa jadi elemen pembentuknya tidak sempurna. Hanya tiga atau dua, tapi selama itu bagian dari suara yang sudah terinternalisasi, maka musik sudah menjadi media terapeutik,” ujarnya.

Namun, Djohan sependapat bahwa musik, bermanfaat untuk menimbulkan relaksasi dan ketenangan pada seseorang, sehingga kondisi psikisnya menjadi lebih sehat. “Relaksasi disini bukan berarti hanya membuat seseorang tertidur dan istirahat. Tapi, lebih kepada bagaimana musik tersebut dapat secara langsung mempengaruhi aspek emosionalnya untuk kemudian mempengaruhi kenyamanan seseorang. Dan terciptalah psikofisik yang sempurna sehingga sistem pertahanan dan kekebalan tubuh dapat berfungsi secara maksimal,” tuturnya.

Untuk itu, musik sebagai terapi harus dilakukan berdasarkan prosedur pelaksanaan terapi. Hal pertama yang dilakukan menentukan diagnosis terhadap gangguan psikologi yang dihadapi, untuk kemudian menentukan target capain kenyamanan. Setelah itu, memperkenalkan berbagi jenis musik untuk mencari jenis musik apa yang dapat menciptakan kondisi psikologis yang nyaman. “Makanya, pada awal terapi akan disediakan waktu lima sampai sepuluh menit untuk mengetahui jenis musik apa yang secara direct mempengaruhi psikologisnya,” jelas Djohan.

Pada dasarnya setiap orang memiliki memori dalam otaknya yang dapat mengasosiasikan satu jenis bunyi atau musik tertentu pada masa lampau yang menenangkannnya. “Musik yang memiliki asosiasi baik pada memori yang menenangkan akan menaikan suhu tubuh, sehingga badannya akan hangat dan membuat orang tersebut memasuki relaksasi,” ujarnya. Jadi, lanjut Djohan musik yang dijadikan sebagai terapi bukanlah secara langsung menyembuhkan penyakit. Musik hanya dimanfaatkan sebagai suplemen dan penunjang proses penyembuhan penyakit. Maka, mulai saat ini pilihlah musik yang dapat menghangatkan tubuh anda untuk melakukan relaksasi murah meriah.

FUNGSI MUSIK BAGI KITA

1. Fungsi pengungkapan emosional
Disini musik berfungsi sebagai suatu media bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaan atau emosinya. Dengan kata lain si pemain dapat mengungkapkan perasaan atau emosinya nelalui musik.
2. Fungsi penghayatan estetis
Musik merupakan suatu karya seni. Suatu karya dapat dikatakan karya seni apabila dia memiliki unsur keindahan atau estetika di dalamnya. Melalui musik kita dapat merasakan nilai-nilai keindahan baik melalui melodi atupun dinamikanya.
3. Fungsi hiburan
Musik memiliki fungsi hiburan mengacu kepada pengertian bahwa sebuah musik pasti mengandung unsur-unsur yang bersifat menghibur. Hal ini dapat dinilai dari Melodi ataupun liriknya.
4. Fungsi komunikasi.
Musik memiliki fungsi komunikasi berarti bahwa sebuah musik yang berlaku di suatu daerah kebudayaan mengandung isyarat-isyarat tersendiri yang hanya diketahui oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari teks atau pun melodi musik tersebut.
5. Fungsi perlambangan
Musik memiliki fungsi dalam melambangkan suatu hal. Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek musik tersebut, misalmya tempo sebuah musik. Jika tempo sebuah musik lambat, maka kebanyakan teksnya menceritakan hal-hal yang menyedihkan. Sehingga musik itu melambangkan akan kesedihan.
6. Fungsi reaksi jasmani
Jika sebuah musik dimainkan, musik itu dapat merangsang sel-sel saraf manusia sehingga menyebabkan tubuh kita bergerak mengikuti irama musik tersebut. Jika musiknya cepat maka gerakan kita cepat, demikian juga sebaliknya.
7. Fungsi yang berkaitan dengan norma sosial
Musik berfungsi sebagai media pengajaran akan norma-norma atau peraturan-peraturan. Penyampaian kebanyakan melalui teks-teks nyanyian yang berisi aturan-aturan.
8. Fungsi pengesahan lembaga sosial.
Fungsi musik disini berarti bahwa sebuah musik memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu upacara . musik merupakan salah satu unsur yang penting dan menjadi bagian dalam upacara, bukan hanya sebagai pengiring.
9. Fungsi kesinambungan budaya.
Fungsi ini hampir sama dengan fungsi yang berkaitan dengan norma sosial. Dakam hal ini musik berisi tentang ajaran-ajaran untuk meneruskan sebuah sistem dalam kebudayaan terhadap generasi selanjutnya.
10. Fungsi pengintegrasian Masyarakat
Musik memiliki fungsi dalam pengintegrasian masyarakat. Suatu musik jika dimainkan secara bersama-sama maka tanpa disadari musik tersebut menimbulkan rasa kebersamaan diantara pemain atau penikmat musik itu.

PENGERTIAN MUSIK

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:

*

Bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya
*

Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik

Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali.

Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.unsur-unsur musik adalah :

1. Nada

Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut.


2. Ritme

Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi).

3. Notasi

Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika, dan sebagainya.

4. Melodi

Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut).
5. Harmoni

Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India